Pernahkah anda
menjumpai pedagang jujur dan pedagang yang kurang jujur? Atau pedagang sukses
dan juga pedagang yang kurang sukses? Ya bila anda sering pergi ke pasar kemungkinan
pernah, sebab kadang mereka berjualan dengan kurang jujur.
Ya sebab adanya sistem
tawar menawarlah yang membuat mereka berdagang dengan cara yang kurang jujur. Misalnya
seperti “wah kulaannya tidak boleh segitu kok bu” atau “bahannya itu bagus bu”(padahal
tidak terlalu bagus), dll. Memang ada yang benar kondisinya seperti itu, namun
banyak juga yang tidak (berbohong).
Akibatnya banyak juga
pembeli yang ikut-ikutan berbohong demi memperoleh harga yang lebih murah.
Misalnya yaitu “tadi saja di kios itu harganya sekian, masa’ disini sekian”
dll.
Nah inilah yang menjadikan
banyak pedagang yang merasa kurang sukses atau penghasilannya dirasa masih
belum cukup atau penghasilannya cepat habis. Itulah rizki yang kurang barokah,
jadi usahakan bila berdagang apapun itu, tanamkanlah kejujuran. Sebab pengusaha sukses itu rata-rata mereka yang jujur.
Dan jangan pernah
berbohong dalam berdagang demi uang 1000, 5000 atau ratusan ribu. Sebab walaupun
keuntungan anda sangat banyak dalam tempo yang cepat, nanti ujung-ujungnya juga akan cepat habis entah itu anda buat untuk apa.
Jadi bila ingin menjadi
pedagang yang sukses, tanamlah kejujuran dalam diri anda. Jangan takut tidak
laku dagangan anda, jangan takut tidak untung, jangan takut penghasilan sedikit
dan jangan takut anak istri tidak bisa makan. Karena walau rizki sedikit tapi
jujur dapat memberi berkah kepada keluarga, misalnya anak anda memperoleh ilmu
yang bermanfaat di sekolah. Mungkin anda sudah bekerja keras dalam berdagang,
namun tidaklah sukses. Bisa jadi nanti anak anda yang akan memetik kesuksesan
itu.
Kita memang harus
ihtiar namun Tuhanlah yang menentukan, namun Tuhan tidak akan mengubah takdir seseorang kecuali seseorang itulah yang mengubahnya sendiri. Tetaplah berdagang
dengan jujur karena jujur itu indah.